Demam merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak, namun tidak semua penyakit demam pada anak harus segera ditangani oleh dokter. Karena dalam banyak kasus, pengobatan dokter hanya diberikan bila demam dapat menyebabkan panas pada tubuh yang terlalu tinggi sehingga membuat anak merasa tidak nyaman atau rewel.
Dalam kondisi seperti itu, Anda dapat memberikan bebeberapa obat seperti parasetamol.
Namun ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada anak karena setiap obat memiliki efek samping dan dosis. Jika dosis yang digunakan benar, maka obat yang di konsumsi dapat dengan cepat menyembuhkan penyakit demam pada anak dan sebaliknya jika dosis yang salah dapat menyebabkan penyakit lain.
Perlu diketahui, bahwa jika anak Anda mengalami demam dan anak Anda berusia di bawah 2 bulan maka jangan berikan obat tanpa sepengetahuan dokter. Dan jangan gunakan obat yang dijual di apotek yang bisa digunakan untuk menurunkan demam, kecuali jika Anda disarankan oleh dokter untuk menggunakannya pada anak Anda.
Dalam kasus yang jarang terjadi, misalnya, aspirin dapat memicu sindrom Reye pada anak-anak, suatu kondisi berbahaya yang menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak.
Aspirin merupakan obat yang biasa diperjualbelikan di apotek, namun bila tidak dianjurkan oleh dokter, jangan diberikan kepada anak Anda. Beriku adalah tanda anak yang terkena demam, meliputi :
• Mudah marah, rewel, dan lesu.
• Panas yang terjadi pada tubuh mencapai 37 derajat
• Nafsu makan menurun.
• Dapat bernapas dengan cepat.
• Kebiasaan tidur atau makan berubah.
Jika ciri demam diatas disertai gejala lain pada anak, maka harus segera ditangani oleh dokter.
Berikut adalah ciri – cirinya, meliputi :
• Merasa lebih panas atau lebih sejuk dari orang lain di ruangan yang terasa nyaman.
• Mengalami nyeri badan dan sakit kepala.
• Tidur lebih lama atau sulit tidur.
• Tubuh menjadi lebih lemah dan kesadaran menurun.
• Peka terhadap cahaya terang.
• Raksinya kurang responsif.
• Tidur lebih sering dan sulit untuk bangun.
• Sering merasa kebingungan.
• Mengalami kesulitan saat bernapas.
• Memiliki gejala dehidrasi seperti jarang buang air kecil, menangis tanpa air mata, dan sedikit berkeringat meski udara panas.
• Muntah yang disertai sakit kepala atau leher yang terasa kaku.
• Bagian dalam bibir atau kulit tampak pucat atau mulai membiru.
• Mengalami nyeri di telinga bagian dalam.
• Perut atau nyeri saat buang air kecil.
• Demam tinggi yang disertai ruam.
• Mengalami muntah atau diare yang terus - menerus dan tidak kunjung sembuh.
• Pembengkakan tenggorokan.
Bagaimana cara mencegah demam pada anak?
Lalu bagaimana cara untuk menghindari demam pada anak. Ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mencegah penyakit demam pada anak, diantaranya sebagai berikut :
1. Mengatur suhu tubuh
Cara pertama yang dapat di lakukan untuk mencegah penyakit demam adalah mengatur suhu. Hal ini dapat dilakukan jika anak Anda sedang tidur, maka Anda harus mengatur suhu kamar anak agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin agar tidak mudah demam.
2. Pakaian baju dan selimut tipis.
Cara selanjutnya yang dapat di lakukan untuk mencegah demam pada anak adalah menggunakan baju dan selimut. Sementara hal ini dapat di lakukan saat anak ingin tidur, agar panas yang terjadi pada badan tidak terjebak dan membuat suhu tubuhnya naik.
3. Jaga asupan cairan
Pertahankan asupan cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi. Hal ini dapat di lakukan dengan tujuan agar dapat mencegah penyakit demam. Karena, cairan yang diberikan tergantung pada usia anak, bisa ASI, cairan elektrolit, atau air putih. Namun, apabila anak mengalami dehidrasi, maka Anda jangan memberinya minuman yang memiliki kandungan gula, karena hal ini akan membuat dehidrasi parah..
4. Cuci tangan secara teratur
Dari beberapa cara yang sudah dijelaskan, ternyata cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air adalah hal yang dapat di lakukan agar terhindari dari penyakit demam, terutama sebelum makan, dan setelah berada di dekat orang sakit, atau setelah ke toilet.
Itulah beberapa pembahasan yang dapat kami jelaskan, semoga bermanfaat.
Comments